Home » » Tradisi Cuci Lantai

Tradisi Cuci Lantai

Written By Unknown on Rabu, 27 Maret 2013 | Rabu, Maret 27, 2013

Suatu saat saya diundang untuk menghadiri upacara adat cuci lantai di Talang Mamak. Dengan gembira saya menyambut undangan tersebut dan segera hadir pada waktu yang disebutkan. Dengan rasa ingin tahu yang kuat saya mengikuti acara itu dengan baik. Inilah penjelasan pendek saya tentang acara tersebut.

Cuci lantai adalah upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran bayi. Bayi yang baru dilahirkan, setelah beberapa lama, dipestakan. Keluarga dan kerabat diundang untuk pesta tersebut khususnya keluarga dari pihak perempuan sebagai ahli waris si bayi. Pada pesta itu si bayi diberi nama dan juga mendapatkan orang tua pengasuh. Ini menarik karena para hadirin yang hadir di pesta punya kesempatan untuk menjadi orang tua pengasuh si anak. Siapa pun boleh asalkan dia punya niat baik dan sungguh-sungguh mau menjadi pengasuh. Bila seseorang sudah mengungkapkan kemauannya maka hal itu dinyatakan kepada para hadirin yang dalam hal ini menjadi semacam saksi. Orang tua pengasuh ini berperan juga memperhatikan si anak dalam kehidupan sosial dalam arti menjadi pembimbingnya. Tentu orang tua menjadi pembimbing pertama pada si bayi, namun orang tua pengasuh ini juga berperan dalam mengarahkan si anak.


Upacara cuci lantai bisa berlangsung beberapa hari, biasanya tiga hari, bisa juga satu hari saja. Itu semua tergantung dari kemampuan finansial keluarga yang bersangkutan. Dalam acara pesta biasanya diadakan judi dan sabung ayam. Belakangan ini pesta juga bisa dimeriahkan dengan keyboard namun hal itu tergantung pada keuangan keluarga yang bersangkutan.



Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. KEARIFAN LOKAL - All Rights Reserved
Published by fioren sipayung
Proudly powered by Blogger