Home » » Peribahasa Talang Mamak

Peribahasa Talang Mamak

Written By Unknown on Rabu, 06 Februari 2013 | Rabu, Februari 06, 2013

Anak dipangku, kemanakan dibimbing.

Peribahasa di atas berasal dari Suku Talang Mamak, suatu suku asli di Propinsi Riau yang berdiam di Kabupaten Indragiri Hulu. Akan cukup sering kita dengar peribahasa di atas bila kita pergi ke daerah itu dan bila kita bertanya kepada orang-orang tua di sana tentang adat mereka.
Peribahasa tersebut mengungkapkan pola kekerabatan, paradigma dan karakter khas orang Talang Mamak. Anak dipangku, kemanakan dibimbing akan terungkap dari seorang pria Talang Mamak yang selain bertanggung jawab atas anaknya sendiri, juga bertanggung jawab atas kemanakannya. Dia ibarat orang tua kedua bagi kemanakannya. Seorang paman (pria) di Talang Mamak akan punya peranan ganda dalam kehidupannya seturut kebiasaan Talang Mamak. Dia harus bertanggung jawab buat keluarga dan anak-anaknya, tetapi juga  punya tanggung jawab buat anak-anak dari saudari-saudarinya. Peranan itu sebegitu penting sehingga bila ada kepentingan adat menyangkut adat dialah yang harus ditanya dan memberi keputusan, orang tua dalam hal ini bukan sebagai yang pertama. Bahkan, dalam urusan-urusan sosial lain dalam masyarakat, pendapat dan keputusan ditunggu dari pihak paman. Kalau paman mengatakan ia, maka itu akan dijalankan. Seorang paman harus rela juga untuk mengeluarkan uangnya untuk kebaikan kemanakannya. Bila pria Talang Mamak hanya memikirkan keuntungan dari kemanakannya atau tidak mau bertanggung jawab menurut adat atas kemanakannya, boleh dikatakan pria tersebut tidak tahu adat.
Paman dari pihak ibu punya peranan yang sangat penting dalam budaya Talang Mamak. Di atas dikatakan bahwa peribahasa di atas mengungkapkan pola kekerabatan Talang Mamak, itu memang benar. Karena untuk Talang Mamak, pola kekerabatan bersifat matrilineal. Dengan demikian pihak ibu dan keluarganyalah yang sangat berperan dalam kehidupan seseorang. Harta kekayaan dan garis keturunan ditentukan oleh garis ibu. Keluarga ibu pulalah yang punya peranan dalam kehidupan seorang Talang Mamak. Seiring dengan itu bisa dilihat bahwa kaum wanita di Talang Mamak pada dasarnya secara kultural sangat dominan dan penting. Mungkin saja bila dilihat di kenyataan yang terjadi tidak demikian, dimana kaum wanita masih minor dibandingkan dengan laki-laki. Namun tentu saja bukan demikian yang semestinya. Secara kultural wanita di keluarga Talang Mamak punya posisi yg kuat, seorang suami tidak bisa begitu saja mengambil keputusan tanpa persetujuan istrinya. Saat ini memang masih terlihat jelas bahwa kaum wanita di Talang Mamak tertinggal dalam pendidikan. Hal itu memang suatu persoalan yang harus dipecahkan bila ingin memajukan suku ini.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. KEARIFAN LOKAL - All Rights Reserved
Published by fioren sipayung
Proudly powered by Blogger